TelkomTelstra.Co.Id – De Ketelaere dipinjamkan AC Milan ke Atalanta pada musim ini setelah flop pada musim pertamanya di Liga Italia.
Pemain asal Belgia ini dibeli mahal oleh AC Milan dari Club Brugge seharga 35 juta euro pada musim panas 2022.
Digadang-gadang bakal menjadi Kaka yang baru, pemain kelahiran 10 Maret 2001 ini memang tampak menjanjikan.
Bermain bsama tim utama Club Brugge selama 2 musim, CDK membukukan 18 gol dan 15 assist dalam di Liga Belgia.
Namun, musim pertama De Ketelaere di AC Milan berlangsung buruk.
Dia sama sekali tidak mencetak gol dan hanya membukukan 1 assist dalam 32 penampilan di Liga Italia.
Pemain bertinggi badan 192 cm ini juga cuma 9 kali menjadi starter.
Akan tetapi, kegagalan Charles De Ketelaere di AC Milan sepertinya hanya karena salah asuhan.
Pasalnya, di Atalanta dia sukses mereplika penampilan bagusnya semasa di Club Brugge.
Tampil 27 kali di Liga Italia, CDK mampu berkontribusi 6 gol dan 6 assist.
Kalau menghitung ajang lain, sumbangannya menjadi 10 gol dan 7 assist dalam 36 kali merumput.
Menikmati momen yang bagus di Atalanta, De Ketelaere mengaku ingin bertahan bersama La Dea kendati masa peminjamannya cuma setahun.
Dia berharap Atalanta akan mengaktifkan klausul pembelian permanen di akhir musim nanti.
Opsi perekrutan permanen itu bernilai 23 juta euro.
“Kalau semuanya tergantung saya, maka saya ingin bertahan,” kata De Ketelaere seperti dikutip dari MilanNews.
“Saya merasa baik di sini. Saya juga belum selesai di sini setelah satu musim.”
“Saya merasa masih bisa melakukan beberapa langkah ke depan yang bagus.”
“Akan sangat positif jika saya bisa bertahan di sini selama 2 musim lagi.”
“Tetapi, hanya Atalanta yang bisa mengaktifkan opsi perekrutan saya.”
“Mereka yang menentukan, saya tidak bisa berbicara banyak dalam hal ini.”
Ditanya soal kemungkinan kembali ke AC Milan, Charles De Ketelaere ogah-ogahan mengiyakan.
“Saya belajar banyak dari tahun yang buruk di AC Milan,” lanjutnya.
“Dari sebuah musim yang bagus, Anda belajar banyak.”
“Tetapi dari sebuah musim yang kurang bagus, Anda belajar lebih banyak lagi.”
“Bermain untuk AC Milan jelas bukan sebuah hukuman.”
“Tahun yang buruk bersama mereka tetap membuat saya berkembang.”
“Dalam hal taktik, saya belajar banyak bersama AC Milan dibandingkan waktu masih di Belgia.”
“AC Milan adalah tim yang besar tetapi bermain secara reguler adalah hal terpenting.”
“Saya masih 23 tahun, saya tidak mau berakhir di bangku cadangan lagi.”
“Ketika semuanya berjalan baik, Anda tidak punya keraguan di dalam kepala.”
“Tetapi ketika jarang bermain dan tidak tampil bagus, Anda berpikir lebih banyak.”
“Anda perlu melihat secara berbeda, mencoba hal-hal lain.”
“Jadi betul, kalau Atalanta tidak mengaktifkan opsi perekrutan permanen, kita akan lihat bagaimana situasinya di Milan.”