TelkomTelstra.Co.Id – Puncak kesabaran Nakagami terjadi setelah seri MotoGP Americas 2024 bergulir pekan lalu.
Honda yang sejatinya sering menaklukkan Circuit of The Americas (COTA) termasuk tahun lalu juara lewat Alex Rins bersama LCR Honda, benar-benar mengalami nasib miris.
Tiga dari pembalap mereka gagal finis akibat crash yang hampir terjadi bersamaan.
Johann Zarco, Joan Mir dan Takaaki Nakagami gagal semuanya. Hanya Luca Marini yang berhasil finis, tetapi hasilnya tetap mengecewakan karena adik Valentino Rossi itu berakhir di P16.
Namun kali ini bukan sekadar crash biasa yang dirasakan Nakagami.
Pembalap asal Jepang itu tak mengerti lagi dengan masalah RC213V yang makin lama semakin amburadul.
Bahkan, pembalap yang akrab dipanggil Taka itu melontarkan kalimat bernada kritis dan sudah berpasrah dengan pabrikan raksasa Negeri Matahair Terbit itu terkait masa depan mereka di ranah MotoGP.
“Saya sangat kecewa dengan semuanya. Kami entah berada di mana, hal yang tidak terpikirkan sebelumnya. Tidak mungkin rasanya kami sampai ketinggalan lebih dari dua detik.”
“Terserah teknisi kami untuk mencari tahu apa yang salah. Sebagai pembalap, kami terus berusaha mencapai batas kemampuan kami,” tegasnya.
Nakagami menjelaskan lebih detail terkait mirisnya performa motor Honda saat ini.
Dia tak segan mengatakan kepada media bahwa Honda menyiratkan adanya kebuntuan faktor teknis.
Bahkan semua lini pihak di kru tim pun sama-sama.bingung harus mencari solusinya dari mana karena mereka tak mampu mengetahui di mana sumber masalah atau titik kelemahan mereka.
“Saya merasa tidak ada yang punya solusi, ini sangat rumit,” kata Nakagami.
“Masalahnya tidak hanya terjadi pada satu aspek saja. Segalanya tampak salah, dan saya bahkan tidak dapat menemukan asal mula masalahnya,” ucap pembalap 31 tahun itu.
Salah satu yang mulai membuat Nakagami cemas adalah karakteristik RC213v yang malah makin aneh dan liar saat digunakan menikung.
Ini menjadi masalah paling berat yang jelas berbahaya bagi pembalap Honda dan rival.
“Begitu saya memiringkan motor, saya kehilangan feeling di bagian depan,” ucap Nakagami.
“Itu terlihat tidak meyakinkan, tapi saya tidak tahu apa yang sedang dilakukan motornya saat ini.”
“Meskipun saya mencoba mengimbanginya dengan tubuh saya, itu tidak menyelesaikan masalah,” tandasnya.