TelkomTelstra.Co.Id – Label spesialisasi runner-up masih terus melekat dalam diri Fikri/Bagas setelah kekalahan mereka di babak final yang digelar di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Minggu (24/3/2024).
Pasangan unggulan pertama itu gagal meredam sensasi kejutan Ben Lane/Sean Vendy (Inggris), yang dalam perjalanan mereka ke laga puncak juga menumbangkan juara Olimpiade Tokyo 2020, Lee Yang/Wang Chi-Lin (Taiwan) itu.
Fikri/Bagas kalah sabar dan banyak terpancing pola permainan lawan sejak laga dimulai.
Ketika berhasil melakukan epic comeback dari 17-20 ke 20-20, psywar justru dilakukan dan membuat fokus mereka terbelah hingga kehilangan momentum di gim pertama.
Ini menjadi kekalahan kedua Fikri/Bagas dari Lane/Vendy, setelah pada pertemuan pertama mereka di SaarLorLux Open 2021 di Jerman mereka juga kalah dua gim 14-21, 15-21.
Atau dengan kata lain, Fikri/Bagas masih belum berhasil revans dari pasangan ranking 21 dunia tersebut.
Sedangkan bagi Lane/Vendy, kemenangan dramatis yang diwarnai cedera ankle dari Vendy ini jelas sangat bermakna bagi mereka karena Swiss Open 2024 menjadi gelar pertama mereka di ranah BWF World Tour Super 300.
Gim pertama berlangsung ketat, di mana kekuatan kedua pasangan imbang.
Fikri/Bagas sempat tertinggal 3-6 lebih dulu karena kecolongan di area depan net.
Terutama dari dropshot halus Ben Lane yang beberapa kali mengecoh mereka.
Namun lambat laun Fikri/Bagas berhasil menyamakan kedudukan setelah banyak memaksakan bola silang sebelum menyerang hingga 6-6.
Sayangnya dua kesalahan di net dari Fikri membuat pasangan Indonesia tertinggal lagi. Mereka terbawa arus pola permainan lawan dengan banyak reli-reli dalam tempo agak pelan.
Fikri/Bagas tertinggal 7-11. Setelah interval bukannya membaik, Fikri/Bagas makin kecolongan dari situasi servis hingga 7-13.
Sepanjang gim pertama ini, mereka banyak terpancing rotasi. Fikri didorong ke belakang, sedangkan Bagas ditarik ke depan, bukan posisi ideal bagi pasangan Merah Putih.
Mereka tertinggal jauh. Sempat mendekat 11-15 hingga 15-18, Fikri panen eror di poin krusial. Banyak poin terbuang dari kesalahan-kesalahan Fikri yang tak segesit pada semifinal kemarin.
Mereka sempat comeback saat tertinggal game point 17-20 menjadi 20-20. Namun di kedudukan ini, Fikri memancing psywar duluan dengan mengambil cepat shuttlecock di bawah net.
Dia sempat ditegur wasit asal Kanada, Mohamed Lamine.
Sejak itu, kedua pasangan berlanjut melakukan aksi psywar dan saling tatap, terutama antara Fikri dengan Sean Vendy, hingga wasit harus menegur Vendy.
Pada akhirnya, Fikri melakukan fault setelah sergapanya mental keluar lapangan, gim pertama hilang dari genggaman Fikri/Bagas dengan kekalahan 22-24.
Sebelum memasuki gim kedua, wasit kembali memperingatkan kedua pasangan untuk terakhir kalinya, agar tidak ada lagi psywar dan teriakan provokatif.
Start gim kedua Fikri/Bagas buruk ketika mereka kecolongan dalam mengcover area belakang. Membuat tertinggal 0-4 hingga 2-5.
Sempat mendekat, Fikri/Bagas kecolongan dengan servis flick pasangan Inggris.
Situasi mulai ketat hingga 10-10 hingga Fikri/Bagas merebut keunggulan tipis 11-10 usai Vendy melakukan kesalahan karena smesnya membentur net.
Laga ketat kedua pasangan setelah interval masih berlanjut sampai kedudukan 14-14. Margin angka hanya berjarak satu angka.
Sempat unggul nyaman hingga 19-16 dan bahkan meraih game point 20-17, Fikri/Bagas giliran kena comeback saat disamakan 20-20. Bagas eror dua kali beruntun.
Pasangan Inggris sempat memegang match point 21-20, tapi sergapan Vendy luput. Dia mengalami cedera ankle kanannya dan harus menerima perawatan. Kedudukan imbang lagi 21-21.
Setting terjadi sampai tujuh kali 26-26, pasangan Inggris akhirnya mengunci kemenangan dengan dramatis setelah Fikri/Bagas bergiliran eror. Skor akhir untuk Lane/Vendy adalah 24-22, 28-26.
Fikri/Bagas harus puas jadi runner-up untuk kelima kalinya sejak empat final yang mereka jajaki di tahun 2023, setelah Orleans Masters 2023, Thailand Open 2023, Denmark Open 2023, dan French Open 2023.