Hiburan

Bek NEC Nijmegen Berayah Aceh Akui Jalani Proses Jadi WNI, Sangat Terbuka Bisa Bela Timnas Indonesia

201
×

Bek NEC Nijmegen Berayah Aceh Akui Jalani Proses Jadi WNI, Sangat Terbuka Bisa Bela Timnas Indonesia

Sebarkan artikel ini

TelkomTelstra.Co.Id – Pernyataan Shin Tae-yong soal ingin menambah pemain naturalisasi untuk timnas Indonesia tampaknya bukan isapan jempol belaka.

Setelah Jens Raven, kini pemain NEC Nijmegen Calvin Verdonk juga mengaku sedang menjalani proses menjadi WNI.

Hal ini sebagaimana diungkapkan Calvin sendiri di channel Youtube Yussa Nugraha dalam program OBRI.

Saat ditanya Yussa mengenai kesediaannya membela timnas Indonesia, pemain 26 tahun itu mengiyakan.

“Dan kalau aku jujur kita sedang proses (jadi WNI) sekarang.”

“Jadi sekarang menunggu gimana prosesnya.”

“Dan kalau semua proses sudah selesai kita akan lihat kapan aku bisa bermain untuk timnas Indonesia,” tambahnya.

Calvin Verdonk merupakan pemain berposisi bek kiri untuk NEC Nijmegen.

Namun ia juga bisa menempati beberapa posisi lain seperti bek tengah dan gelandang bertahan.

Ia juga rutin dipanggil timnas usia Belanda mulai dari U-15 hingga U-21.

Pada musim ini, Verdonk jadi pilihan utama NEC Nijmegen di bek kiri dan sudah mengoleksi 27 laga di Eredivisie.

Saat ini NEC Nijmegen berada di peringkat 6 klasemen sementara Eredivisie.

Calvin Verdonk mengakui dirinya saat ini kerap mengikuti kabar timnas Indonesia.

“Saya lebih sering mengkuti timnas Indonesia sekarang,” ujarnya.

“Terakhir aku nonton mereka menang lawan Vietnam,” tambahnya.

Calvin juga sudah pernah dipantau Shin Tae-yong secara langsung pada 2 pekan lalu, saat pelatih asal Korea Selatan itu bersafari ke Belanda dan Belgia.

“Iya benar, waktu itu dia (Shin Tae-yong) nunggu aku sampai pertandingan selesai,” ujarnya.

“Dan kita bertemu setelah pertandingan.”

“Dia penasaran siapa dari keluargaku yang berasal dari Indonesia.”

“Setelah itu mereka akan lihat apakah aku bisa bermain untuk Indonesia,” tambahnya.

“Benar saya berdarah Aceh dari ayah saya,” ujarnya pada 2021 lalu kepada Serambi News.

“Saya tidak berbicara banyak dengan ayah saya sejak saya masih kecil.”

“Dia lahir di Tanjung Meulaboh, Aceh,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *