Hiburan

Gara-Gara Iklan, Pelatih dengan DNA Barcelona Gagal Gantikan Xavi

198
×

Gara-Gara Iklan, Pelatih dengan DNA Barcelona Gagal Gantikan Xavi

Sebarkan artikel ini

TelkomTelstra.Co.Id – Barcelona ternyata rela berkompromi dengan status pemegang DNA klub untuk mencari pelatih baru.

Pengganti Xavi Hernandez sempat dikabarkan tidak jauh berbeda dengan profil sang pelatih.

Pelatih dengan DNA Barcelona disebut lebih mudah untuk beradaptasi di klub tersebut.

Oleh karena itu, Rafa Marquez menjadi nama pertama yang muncul setelah Xavi Hernandez mengumumkan akan pergi pada akhir musim 2023-2024.

Saat ini Rafa Marquez memegang jabatan sebagai pelatih Barca Atletic dan kontraknya habis pada 30 Juni 2024.

Namun, rumor tersebut mudah menguap dan pilihan Barcelona justru semakin jauh dari prinsip awal.

Hal ini tidak lepas dari salah satu unggahan Marquez di akun Instagram miliknya pribadi.

Unggahan tersebut ternyata memancing kemarahan sejumlah petinggi klub Barcelona.

Akibatnya, Marquez tidak lagi dipertimbangkan untuk mengambil alih pekerjaan di tim utama.

Barcelona justru lebih memilih mencari pengganti Xavi dengan mengincar sejumlah pelatih Jerman.

Hansi Flick, Julian Nagelsmann, dan Thomas Tuchel menjadi kandidat terkuat untuk menangani La Blaugrana musim depan.

Dari ketiganya, Hansi Flick menjadi satu-satunya pelatih yang saat ini masih berstatus tanpa klub.

Sementara Thomas Tuchel secara resmi akan meninggalkan Bayern Muenchen pada akhir musim ini.

Julian Nagelsmann sendiri masih melatih timnas Jerman hingga 31 Juli 2024, tetapi ia sudah mulai membicarakan perpanjangan kontrak.

Nasib Nagelsmann bergantung penuh kepada hasil yang diraih oleh Timnas Jerman pada Euro 2024.

Selain ketiganya, Barcelona masih terbuka dengan opsi pelatih yang saat ini tersedia di pasar.

Tugas pelatih baru Barcelona tidak mudah karena harus membantu klub bangkit dan konsisten menjadi penantang gelar.

Namun, mereka juga akan dibekali oleh komposisi pemain yang mumpuni untuk mencapai target tersebut.

Barcelona sudah menegaskan untuk tidak menjual sejumlah pemain yang saat ini menghuni skuad.

Kehadiran pemain yang sudah teruji kerja samanya membuat dinamika ruang ganti menjadi lebih baik.

Adanya pelatih baru jadi tidak menjadi masalah besar untuk tetap menjaga konsistensi performa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *