TelkomTelstra.Co.Id – Eks pemain Arsenal dan Paris Saint-Germain tersebut langsung ditunjuk oleh Federasi Sepak Bola Guinea (GFF) untuk persiapan playoff Olimpiade 2024.
Duel tersebut bakal dilangsungkan pada 9 Mei 2024 di INF Clairefontaine, Prancis.
Kaba Diawara sebelumnya melatih Timnas Guinea senior sejak 2021.
Pria berusia 48 tahun tersebut memiliki karier mentereng seperti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
Kaba Diawara sukses membawa Guinea melaju ke babak 16 besar Piala Afrika 2021.
Guinea juga sukses melaju ke babak perempat final pada edisi Piala Afrika 2023.
Tangan dinginnya bersama tim berjuluk Syli National tersebut diharapkan menular ke tim U-23.
Kaba Diawara sudah mengindentifikasi kelebihan tim-tim Asia secara umum, khususnya Timnas U-23 Indonesia.
Pria 48 tahun tersebut menyebut bahwa Timnas U-23 Indonesia sangat terorganisir.
Selain itu, Guinea juga menyoroti kedisiplinan tim-tim Asia dalam mengembangkan permainan, khususnya Timnas U-23 Indonesia.
Pria kelahiran Toulon tersebut menyoroti semangat pantang menyerah Timnas U-23 Indonesia.
“Disiplin adalah inti dari sistem permainan mereka. Mereka juga sangat tangguh.”
“Tim-tim Asia memiliki ciri khas untuk tidak menyerah,” lanjutnya.
Untuk itu, Kaba Diawara sudah siapkan dua cara untuk meladeni kelebihan Timnas U-23 Indonesia.
Pria 48 tahun tersebut ingin Guinea bisa bermain dengan kecepatan.
Selain itu, Kaba Diawara ingin para pemain Syli National bisa memaksimalkan kekuatan fisik.
“Tergantung pada kami untuk menemukan solusi untuk melawan tim yang akan kami hadapi pada tanggal 9 Mei,” ujar Diawara.
“Dengan menghadirkan kecepatan dan perlawanan fisik yang nyata,” lanjutnya.
Kaba Diawara menganggap laga lawan Timnas U-23 Indonesia di playoff Olimpiade 2024 bagai partai final NBA.
Eks pemain Arsenal tersebut melarang anak asuhnya untuk membuat kesalahan.
“Kami harus tetap fokus, karena play-off Olimpiade ini seperti final NBA yang dimainkan pada game ketujuh, dan kami tidak memiliki ruang untuk melakukan kesalahan,” ujar Kaba Diawara.
“Untuk mendominasi dan tidak kemasukan gol, seperti yang dilakukan Guinea di Piala Afrika 2023. Kami harus tampil efektif dan realistis sejak peluang pertama.”
“Kami tidak boleh memberikan ruang untuk kesalahan, tetap fokus dan menerapkan diri kami untuk menghindari hukuman akibat serangan balik atau penalti,” ujarnya.